0
News
    Home Daerah

    Di Hadapan Kapolri, Sri Sultan Ungkap Kiat Hadapi Demonstran Agar Tak Rusuh

    2 min read

    apel srawung agung kapolri dan sultan jogja
    Dok. Polri

    YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X membagikan kiat-kiatnya dalam menjaga keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mapolda DIY pada Jumat (21/11/2025)

    Kiat utama yang ditekankan Sri Sultan adalah pentingnya menggunakan dialog pendekatan kultural serta sinergi dengan masyarakat alih-alih tindakan represif saat menghadapi aksi massa yang berpotensi ricuh

    Pesan ini disampaikan Sultan dalam Apel Srawung Agung Kelompok Jaga Warga untuk Jogja Damai yang dihadiri sekitar 3500 peserta Jaga Warga dari seluruh DIY

    Momen Kerusuhan Agustus 2025 Jadi Cermin

    Sri Sultan merujuk pada peristiwa demonstrasi yang berakhir ricuh di Mapolda DIY pada akhir Agustus 2025 (29-30 Agustus 2025) di mana sejumlah fasilitas pos jaga bahkan kendaraan milik Polda sempat dibakar massa

    "Peristiwa demonstrasi 29–30 Agustus lalu menjadi cermin yang amat jelas Yogya berhasil melewati masa genting itu tanpa tindakan represif melainkan dengan dialog pendekatan kultural sinergi antara Polri Jaga Warga" ujar Sri Sultan dikutip dari Tempo

    Raja Keraton Yogyakarta tersebut mengungkapkan bahwa untuk meredam kericuhan saat itu ia bahkan turun langsung ke lokasi kejadian Ia datang pada tengah malam menerobos kerumunan massa menemui Kapolda Irjen Pol Anggoro Sukartono serta berdialog langsung dengan para demonstran untuk menenangkan meminta mereka pulang

    "Keamanan sejati bukan pertama-tama perkara teknis namun suasana batin ketika warga dihormati didengarkan dilibatkan" tegasnya

    Saat kericuhan tersebut Sultan juga menyebutkan bahwa Gema Gending Raja Manggala yang diperdengarkan kala itu menjadi penanda bahwa di tengah kegelisahan pihaknya tetap menghormati para demonstran sebagai warga yang menyuarakan harapan

    Pesan "Tata Titi Tatas Titis" untuk Polri

    Lebih lanjut Sri Sultan berpesan agar Polri dapat menerapkan laku "Tata Titi Tatas Titis" dalam menjaga keamanan Laku ini bermakna:

    • Tata: Perencanaan yang komprehensif
    • Titi: Implementasi yang cermat konsisten
    • Tatas: Penyelesaian yang menyeluruh sesuai kaidah tata kelola
    • Titis: Tepat sasaran berorientasi pada manfaat publik

    Menurut Sultan laku tersebut melengkapi harapan masyarakat agar Polri senantiasa menegakkan nilai-nilai Catur Prasetya dengan kesadaran bahwa masyarakat adalah subjek yang wajib dilayani

    Di tempat yang sama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambut baik pesan tersebut Ia menegaskan bahwa Polri tidak mungkin bisa bekerja sendiri dalam menjaga kamtibmas

    "Polri akan berupaya berkolaborasi bersinergi dengan masyarakat untuk menjaga keteraturan sosial menyelesaikan masalah" ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

    Kapolri meminta jajaran Polres Polsek kelurahan untuk berkolaborasi bersinergi dengan Jaga Warga yang merupakan pranata budaya lokal di DIY Ini adalah warisan kebudayaan kearifan lokal yang harus dirawat dikembangkan tambahnya


    Sumber:
    1. Tempo.co: Di Hadapan Kapolri, Sri Sultan Ungkap Kiat Hadapi Demonstran Agar Tak Rusuh (21/11/2025)
    2. Tribun Jogja: Pesan Sri Sultan Saat Apel Srawung Agung Jaga Warga di Mapolda DIY (21/11/2025)
    3. Detik.com: Sultan HB X Temui Massa Demo di Polda DIY: Mari Sama-sama Pulang (30/8/2025)
    4. Wikipedia: Kerusuhan Polda DIY (Akhir Agustus - 1 September 2025)
    Additional JS
    Formulir Kontak

    Nama

    Email *

    Pesan *

    Responsive Ads
    Responsive Ads