Panglima OPM Deklarasikan Damai Jelang 1 Desember 2025, Ada Apa?
"Jelang 1 Desember 2025, Panglima OPM Kodap I Mamta: Tidak boleh ada kontak senjata. Wilayah Jayapura cs ditetapkan zona damai!"
![]() |
| Getty image |
Jayapura – Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) I Mamta, Agustinus Kres, secara resmi menolak segala bentuk kontak senjata dengan aparat TNI-Polri menjelang peringatan 1 Desember 2025. Wilayah Kodap I Mamta yang meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, dan Mamberamo Raya ditetapkan sebagai zona damai.
Pernyataan tegas ini disampaikan Agustinus Kres melalui siaran pers tertulis yang diterima redaksi di Jayapura, Minggu (23/11/2025). Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada konflik bersenjata di wilayah adat Mamta, terutama menjelang 1 Desember yang oleh sebagian kelompok pro-kemerdekaan Papua diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Papua Barat.
“Tidak boleh ada kontak senjata. Siapa pun yang mempunyai agenda politik di tanah ini harus minta izin kepada tuan rumah adat. Tidak boleh datang merampas rumah orang lain lalu membuat kekacauan,” tegas Kres.
Tolak Dokumen Palsu dan Mobilisasi Massa
Kres juga menolak keras beredarnya surat izin jalan dan dokumen mobilisasi massa yang mengatasnamakan “West Papua Army” atau kelompok lain. Ia menyatakan bahwa dokumen-dokumen tersebut tidak pernah dikeluarkan, diketahui, apalagi disetujui oleh Kodap I Mamta.
“Wilayah Kodap I Mamta tidak bisa dipakai, dikendalikan, atau dimasuki secara sepihak oleh kelompok mana pun. Siapa saja yang bergerak mengatasnamakan Kodap I Mamta tanpa izin dianggap tidak sah dan melanggar aturan adat,” ujarnya.
Imbauan kepada Masyarakat Papua
Kres mengimbau seluruh masyarakat Papua, baik di dalam maupun luar negeri, untuk tidak terpancing provokasi dan ajakan gerakan ilegal menjelang 1 Desember 2025. Ia menjamin bahwa wilayah Mamta akan tetap kondusif dan aman bagi seluruh warga.
“Dengan demikian kami melarang masuknya kelompok bersenjata, organisasi politik, maupun pihak manapun yang hendak memanfaatkan situasi untuk memicu konflik,” tambahnya.
Kodap I Mamta menjadi salah satu faksi TPNPB-OPM yang konsisten menyuarakan pendekatan damai dan mengedepankan hukum adat, berbeda dengan beberapa kodap lain yang masih aktif melakukan serangan bersenjata.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya selalu terbuka terhadap upaya perdamaian selama tidak mengancam kedaulatan NKRI. Sementara itu, Komnas HAM Papua menyambut baik inisiatif zona damai ini sebagai langkah positif menuju de-eskalasi konflik.
Sumber
- Republika.co.id – “Panglima OPM Tiba-Tiba Enggan Berperang, Ada Apa?”
- Antara News – “TPNPB Mamta tolak konflik jelang 1 Desember 2025”
- KabarPapua.co – “Agustinus Kres Tolak Konflik Jelang 1 Desember: Wilayah Ini Zona Damai”
