4 Tanda Kehamilan yang Bisa Dirasakan Ayah Saat Istri Hamil

"Ayah juga bisa merasakan tanda kehamilan: perubahan hormon, emosi, fisik, hingga sindrom couvade saat istri hamil."

Apa saja tanda yang dirasakan suami saat istri hamil?

Perubahan Fisik dan Emosional pada Ayah Saat Istri Hamil

Selama kehamilan, tubuh ibu mengalami banyak perubahan. Namun, yang mungkin tidak terduga adalah bahwa ayah juga mengalami perubahan signifikan, baik secara fisik maupun emosional. Penelitian menunjukkan bahwa selama masa kehamilan, hormon dan perilaku ayah bisa berubah, mirip dengan perubahan yang dialami ibu.

Perubahan Hormon pada Ayah

Hormon oksitosin, sering disebut sebagai 'obat cinta', memainkan peran penting dalam proses ikatan antara ibu dan bayi. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ayah juga mengalami peningkatan kadar oksitosin saat tinggal bersama istri yang sedang hamil. Hal ini membantu mereka membangun hubungan yang lebih dekat dan saling mendukung, seperti sebuah tim parenting yang siap menghadapi tuntutan dari bayi baru lahir.

Selain itu, kepribadian ayah juga bisa berubah selama periode ini. Mereka menjadi lebih selaras dan empatik, serta ekstroversi mereka berkurang, membuat mereka lebih fokus pada keluarga.

Pengaruh Testosteron pada Ayah

Testosteron, hormon yang membuat pria menjadi pria, juga mengalami perubahan selama kehamilan. Pada awalnya, hormon ini membantu perkembangan bayi laki-laki di dalam rahim. Namun, ketika menjadi seorang ayah, kadar testosteron akan menurun hingga sepertiga sekitar waktu kelahiran. Penurunan ini membantu ayah menjadi lebih empatik dan peduli terhadap anak-anak mereka.

Otak ayah juga mengalami perubahan, dengan peningkatan materi abu-abu dan putih di area yang terkait dengan perawatan penuh kasih dan deteksi ancaman. Ini membantu mereka lebih peka terhadap kebutuhan bayi.

Pentingnya Kontak Kulit dengan Bayi

Setelah kelahiran, kontak kulit dengan kedua orang tua membantu bayi menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim. Proses ini juga memicu pelepasan oksitosin, yang membantu ayah tetap dekat dengan bayi mereka dan mengurangi stres.

Pada awalnya, fokus bayi mungkin lebih pada ibu. Ayah mungkin merasa jauh dan kesulitan membentuk ikatan yang dalam. Namun, seiring waktu, bayi mulai mengenali ayah dan merespons dengan senyuman atau tawa kecil.

Peran Beta-Endorfin dalam Ikatan Orang Tua

Pada usia 3 bulan, bayi mulai merespons ayah yang membuat wajah lucu atau suara konyol. Hormon beta-endorfin, yang alami dan adiktif, mulai berperan. Hormon ini menciptakan perasaan kehangatan dan kebahagiaan, terutama saat bermain bersama.

Pada usia 6 bulan, ada banyak kesempatan untuk bersenang-senang dan bermain, yang melepaskan bahan kimia penghargaan di tubuh ayah dan bayi. Inilah saat di mana pria benar-benar menjadi seorang ayah dan ikatan jangka panjang dimulai.

Sindrom Couvade: Perubahan Fisik pada Ayah

Sindrom couvade adalah kondisi di mana ayah mengalami gejala mirip dengan kehamilan, seperti mual, muntah, dan perubahan nafsu makan. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ayah mengalami gejala ini selama kehamilan istri mereka.

Gejala sindrom couvade meliputi:

• Mual dan muntah Beberapa ayah mengalami rasa mual atau bahkan muntah yang mirip dengan morning sickness wanita hamil.
• Perut kembung Ayah bisa mengalami perut kembung akibat masalah pencernaan.
• Kenaikan berat badan Penurunan pola makan atau perubahan kebiasaan makan dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
• Perubahan nafsu makan Ayah juga bisa mengalami perubahan nafsu makan seperti istri mereka.

Tips untuk Ayah yang Menghadapi Sindrom Couvade

Ayah yang mengalami sindrom couvade disarankan untuk menjaga pola makan sehat, melakukan olahraga ringan, dan tetap berkomunikasi dengan pasangan. Dengan dukungan yang tepat, perubahan fisik dan emosional ini bisa dikelola dengan baik.