0
News
    Home Otomotif

    Mitos vs Fakta: Ganti Oli Bisa Ditunda Jika Mobil Jarang Digunakan

    "Masih jadi perdebatan, mitos atau fakta? Ganti oli bisa ditunda jika mobil jarang digunakan."

    3 min read


    Mitos dan Fakta Tentang Perawatan Oli Kendaraan

    Banyak pemilik kendaraan menganggap bahwa oli tidak perlu diganti jika kendaraan jarang digunakan. Mereka percaya bahwa karena jarak tempuh rendah, oli tetap dalam kondisi baik dan tidak memerlukan penggantian berkala. Namun, ini adalah mitos yang bisa merugikan mesin kendaraan. Sebenarnya, oli bisa rusak meski mesin tidak berjalan, dan pemahaman yang salah tentang hal ini sering menyebabkan perawatan yang terabaikan.

    Mitos: Oli Tidak Mengalami Kerusakan Jika Kendaraan Diam


    Banyak orang percaya bahwa oli baru akan rusak hanya jika kendaraan sering dipakai. Mereka menganggap selama kendaraan hanya terparkir, oli tetap bersih dan tidak berubah sifatnya. Pemikiran ini terlihat logis, tetapi tidak sesuai dengan proses kimia yang terjadi pada oli. Diamnya mesin bukan jaminan oli tetap sehat.

    Padahal, kondisi diam justru membuat oli lebih rentan terhadap kontaminasi seperti uap air dan oksidasi. Oli yang dibiarkan terlalu lama bisa berubah karakteristiknya tanpa terlihat kasat mata. Ketika mesin akhirnya dinyalakan kembali, pelumas yang sudah menurun kualitasnya tidak mampu bekerja optimal. Akibatnya, suara mesin bisa lebih kasar dan gesekan meningkat.

    Fakta: Oli Tetap Mengalami Oksidasi dan Degradasi


    Oli dapat mengalami oksidasi hanya karena terpapar udara, meskipun mesin tidak digunakan. Proses oksidasi ini membuat oli lebih kental dan mengurangi efektivitas aditif pelindung di dalamnya. Jika dibiarkan terlalu lama, oli kehilangan kemampuan melindungi komponen mesin dari keausan. Inilah alasan utama mengapa kualitas oli menurun meski kendaraan jarang dipakai.

    Selain oksidasi, oli juga menyerap kelembapan dari lingkungan sekitar. Kelembapan ini bisa memunculkan karat mikro dalam mesin dan mempercepat kerusakan komponen internal. Degradasi ini tidak bisa dicegah hanya dengan membiarkan kendaraan terparkir. Karena itu, penggantian oli tetap penting meski jarak tempuh tidak bertambah banyak.

    Mitos: Kilometer Rendah = Aman Tidak Ganti Oli


    Banyak pengendara terlalu fokus pada angka odometer sebagai patokan utama perawatan. Mereka yakin selama kilometernya rendah, oli tidak perlu diganti. Padahal, jarak tempuh bukan satu-satunya indikator kesehatan oli. Faktor waktu memegang peran yang tidak kalah penting.

    Mesin yang terlalu lama diam justru lebih berisiko mengalami kerusakan akibat oli yang menua. Ketika kendaraan kembali dinyalakan, oli yang sudah kehilangan sifat pelumasnya tidak mampu melindungi mesin secara maksimal. Dampaknya bisa berupa suara mesin yang kasar atau performa yang menurun. Kilometer rendah tidak menjamin oli tetap layak pakai.

    Fakta: Interval Waktu Lebih Penting Daripada Jarak Tempuh


    Pabrikan kendaraan selalu mencantumkan dua panduan penggantian oli: berdasarkan jarak tempuh atau waktu. Dua indikator ini dibuat karena oli memang menurun kualitasnya secara alami, tidak peduli seberapa jauh kendaraan digunakan. Biasanya, motor membutuhkan penggantian setiap 3–6 bulan, sedangkan mobil 6–12 bulan. Mengikuti panduan waktu jauh lebih aman dibanding hanya melihat kilometer.

    Waktu menjadi acuan penting karena oli terus terpapar udara, suhu, dan kelembapan lingkungan. Paparan ini membuat pelumas kehilangan stabilitasnya meskipun kendaraan tidak bergerak. Mengganti oli sesuai waktu membantu memastikan mesin selalu terlindungi dengan baik. Dengan begitu, pemilik kendaraan bisa menghindari kerusakan yang lebih mahal di kemudian hari.

    Mitos: Oli Bisa Ditunda Asal Mesin Jarang Dinyalakan


    Sebagian orang beranggapan bahwa oli aman ditunda penggantiannya selama mesin jarang bekerja. Mereka merasa tidak ada gesekan yang terjadi sehingga oli tidak mungkin rusak. Namun, kenyataan di dalam mesin tidak sesederhana itu. Oli tetap mengalami perubahan meski tidak dipakai sama sekali.

    Ketika kendaraan terlalu lama tidak digunakan, endapan bisa terbentuk di bagian bawah mesin. Kelembapan yang terperangkap juga dapat memicu karat pada komponen tertentu. Selain itu, oli yang menua kehilangan kemampuan membersihkan dan melindungi mesin. Menunda penggantian oli justru membuka pintu bagi masalah yang lebih serius.

    Kesimpulan

    Pada akhirnya, oli bukan sekadar pelumas, tetapi penjaga utama kesehatan mesin. Menunda penggantian oli karena jarang dipakai justru membuat mesin lebih rentan terhadap kerusakan. Memahami perbedaan antara mitos dan fakta membantu pemilik kendaraan membuat keputusan yang lebih bijak. Menggantinya sesuai waktu adalah langkah sederhana yang memberikan dampak besar.

    Dengan disiplin merawat oli, mesin bisa bekerja lebih halus, tahan lama, dan tetap bertenaga. Pengeluaran kecil untuk penggantian oli jauh lebih murah dibanding biaya perbaikan yang muncul akibat kelalaian. Jadi, meskipun kendaraan jarang digunakan, jangan tunda perawatannya. Mesin kamu akan berterima kasih dengan performa yang tetap optimal.

    Additional JS
    Formulir Kontak

    Nama

    Email *

    Pesan *